masa G1TU seh: yang menyik$a

kejadian yang dialami seorang teman ini sungguh menyiksanya

beliau memesan sebuah produk yang sedang ngetren hari-hari ini dari sebuah online trading media @ sebuah outlet

saat transaksi beli akan dilakukan oleh beliau, ada satu permintaan beliau yaitu minta dipercepat proses deliverynya

dalam komunikasi dengan pihak penjual (bukan pengelola online trading media), beliau disarankan untuk mengubah 3 digit kode yang diwajibkan oleh pengelola online trading media @ setiap transaksi beli n jual

perubahan 3 digit kode transaksi ini lah yang membuat beliau tersiksa, karna kemudian saat dicek untuk konfirmasi, ekh, ternyata kode itu berlaku untuk sebuah transaksi top up pulsa, bukan untuk pembelian produk yang dimaksudkan oleh beliau

teman saya amat kecewa n amat tersiksa karna ternyata pengelola online trading media malah menyatakan tidak ada kesalahan dalam proses transaksi tersebut

beliau tersiksa n bingung sekale karna tidak tau cara mengadukan persoalan ini

kerugian beliau Rp 8 Juta, maksudnya beli DRONE, yang datang: tambahan PULSA seluler

(catatan: 3 pihak yang tersebut dalam posting ini tidak saya sebutkan nama-namanya)

TEMPO.COJakarta – CEO Bukalapak Ahmad Zaky menjelaskan, tantangan ke depan yang akan dihadapi startup di Indonesia adalah sumber daya manusia atau talent. Menurut dia, talentmerupakan kunci utama dari perusahaan e-commerce untuk merambah pasar internasional dan lokal.

“Banyak startup yang memberikan bayaran cukup tinggi untuk talent (berkualitas). Masalahnya startup kecil jadi tidak mampu untuk mendapatkan talent berkualitas seperti itu,” ujarnya saat ditemui wartawan setelah menghadiri acara diskusi Digital Economic Briefing 2017 yang digelar oleh Tempo Media Group di gedung Indosat Ooredoo Pusat, Jakarta Pusat, Kamis, 16 November 2017.

Zaky menjelaskan, basis utama dari bisnis e-commerce hanya talent yang pada akhirnya bisa memberi value terhadap perusahaan. Meski memiliki valuasi US$ 1 juta, bisnis e-commerce tetap assetless alias tidak memiliki aset.

Berbeda dengan bisnis lain yang memiliki aset berupa benda, seperti gedung dan mobil. “Kantor Bukalapak itu awalnya kosan, dulu banyak karyawan yang keluar karena enggak yakin dengan usaha ini,” ujarnya.

Ia menyebutkan, konsep talent sebagai aset tidak hanya terjadi di startup Indonesia, tapi juga perusahaan rintisan lain, seperti Facebook, Amazon, dan Ebay, yang aset utamanya merupakan talent yang inovatif dan membuat perusahaan menjadi sukses.

Ia menjelaskan, tanpa talent yang mumpuni, e-commerce akan kehilangan kesempatan untuk terlibat dalam dunia bisnis yang nilai transaksinya sudah mencapai belasan triliun rupiah ini.

Pada kesempatan yang sama, Zaky juga menjelaskan, Bukalapak mendapatkan suntikan dana dari investor yang membuatnya menjadi startup berkategori Unicorn keempat di Indonesia. Namun, dia enggan mengatakan investor mana yang memberikan bantuan dana kepada e-commerce yang ia klaim mempertahankan nilai lokal dalam struktur kepemilikan. “Pokoknya value kami sudah US$ 1 miliar,” ujarnya.

ezgif.com-resize

detik Jakarta – Saat kita melakukan pembelanjaan via online, maka seringkali kita merasa was-was dengan kegiatan pembelanjaan secara online tersebut akan berujung sebuah penipuan. Kurangnya rasa percaya saat belanja online mungkin dirasakan oleh sebagian pengguna internet yang membuat mereka enggan untuk bertransaksi di situ belanja online. Adanya rasa trauma akibat pernah ditipu saat berbelanja online juga bisa menyebabkan orang tersebut tidak mau kembali berbelanja secara online.

Seperti yang kita ketahui, bahwa proses jual-beli online dilakukan tanpa adanya pertemuan langsung antara penjual dan pembeli. Namun memang ada beberapa online shop yang available untuk sistem COD (Cash On Delivery).

Dari sekian banyak kemungkinan risiko yang bisa terjadi dalam transaksi online, setidaknya berikut ini adalah risiko yang harus Anda waspadai sebelum atau ketika berbelanja online:

1. Kinerja
Ini merupakan risiko pembeli online yang kemungkinan barang atau jasanya yang mereka beli tidak sesuai dengan yang diharapkan. Misalnya ketika barang sudah sampai di rumah dan begitu Anda lihat ternyata barang tersebut berbeda dengan deskripsi maupun picture yang diupload si penjual.

2. Waktu
Kemungkinan kerugian yang bisa dialami oleh seseorang ketika melakukan transaksi secara online adalah karena proses pengiriman barang yang memakan waktu cukup lama. Bisa Anda rasakan sendiri ketika Anda berbelanja secara nyata, Anda bisa langsung mendapatkan barang tersebut, tanpa menunggu waktu pengiriman akibat berbelanja online.

3. Finansial
Beruntung jika Anda menemukan online shop yang memang benar-benar dapat dipercaya. Tetapi ketika Anda sedang bernasib tidak baik, bisa saja ketika Anda melakukan transaksi secara online barang tersebut tidak dikirim atau diterima oleh Anda. (penipuan).

4. Psikologis
Anda mungkin akan merasa tidak nyaman ketika berbelanja secara online. Anda mungkin memiliki gangguan perasaan gelisah ketika Anda belum juga mendapatkan barang yang Anda beli padahal Anda sudah bertransaksi dari beberapa hari kemarin atau beberapa minggu.

5. Keamanan
Adanya penyalahgunaan informasi personal oleh pihak ketiga, misalnya payment gateway ini membuat anggapan bahwa risiko belanja online di Indonesia saat ini masih cukup besar. Kurangnya trust dari sebagian konsumen membuat mereka enggan untuk melakukan transaksi online.

Pastikan sebelum Anda melakukan transaksi pembelanjaan secara online, Anda sudah mengecek review atau testimonial dari pelanggan sebelumnya untuk meminimalisir kekecewaan yang akan Anda dapatkan ketika Anda tidak mendapatkan apa yang Anda inginkan dalam belanja online tersebut.

 

Diterbitkan oleh bumi2009fans

JO membagikan info dan analisis ringkas terkait info ekonomi global dan makro sambil trading zsaham aza zseh

Tinggalkan komentar